TQM dan Inovasi "Brilliant" Si Office Boy

Ini adalah contoh implementasi TQM (Total Quality Management) di sebuah perusahaan besar nasional yg sangat bagus sehingga bisa memotivasi karyawan di semua tingkatan / level untuk berkontribusi meningkatkan efisiensi perusahaan. Ini kisah nyata berdasarkan apa yg diceritakan oleh teman saya yg bekerja di perusahaan percetakan terbesar di Indonesia tsb. Ada dua buah cerita kisah nyata. Yang pertama adalah apa yg dia lakukan sendiri (Sebut saja Si “A”). Sedang yg ke dua adalah kisah nyata tentang inovasi seorang Office Boy (OB) yg bisa memenangi konvensi karena memberi kontribusi yg besar terhadap perusahaan.

Inovasi “Briliant” Si Office Boy (OB)

Di salah satu perusahaan percetakan terbesar di Indonesia tsb setiap tahun diadakan konvensi Gugus Kendali Mutu (GKM) sebagai bagian dari Continual Improvement dalam implementasi Total Quality Management (TQM). Konvensi ini bisa diikuti oleh kelompok, seperti GKM, maupun perseorangan. Continual Improvement ini seringkali membuahkan invovasi yg luar biasa menfaatnya meskipun idenya kadang sangat sederhana. Dan, ide di perusahaan tsb tidak hanya terbatas pada departemen atau fungsi, melainkan bisa lintas departemen maupun lintas fungsi. Itulah sebabnya, kisah nyata seperti ini bisa muncul. Apa itu? Kisah nyata inovasi seorang Office Boy (OB) yg memberi ide improvement di bidang penghematan tinta untuk percetakan yg kemudian diterapkan di perusahaan tsb, sehingga perusahaan tsb bisa melakukan efisiensi yg cukup signifikan.

Untuk mengikuti konvensi tahunan, Si Office Boy (OB) yg punya back-ground pendidikan STM ini punya gagasan bagaimana menghemat biaya tinta untuk percetakan. Maka dibuatlah konsep. Dan konsep tsb kemudian diberikan kepada team penguji. Setelah melewati berbagai ujian ternyata ide tsb dinyatakan layak untuk diikutkan dalam konvensi, dan bahkan kemudian menjadi pemenang pada konvensi di tingkat perusahaan tsb. Katanya, konsep (resep?) tsb sudah diuji-cobakan dan di praktekkan di salah satu cabang percetakan di tempat OB tsb bekerja, dan ternyata berhasil.

Penghargaan terhadap inovasi semacam itu di perusahaan tsb memang sangat diperhatikan. Pemenang konvensi di tingkat perusahaan mendapat hadiah yg cukup besar. Pemenang konvensi di tingkat perusahaan diajukan ke konvensi di tingkat yg lebih tinggi, yakni konvensi untuk area yg mencakup beberapa perusahaan. Inovasi Si Office Boy (OB) ini ternyata menang lagi. Dia mendapat penghargaan lagi. Perusahaan-perusahaan lain di area tsb (Yg merupakan satu Group Perusahaan) kemudian menerapkan teknik yg sama seperti inovasi Si Office Boy (OB) itu, dan juga berhasil. Dan kini Dia tinggal menunggu konvensi tingkat nasional di perusahaan percetakan tsb. (Ketika kisah nyata ini diceritakan kepada saya, konvensi tingkat nasional tsb belum dilaksanakan).

Hikmah apa yg bisa kita ambil dari kisah nyata ini? Menurut saya adalah, ketika semua orang mempunyai kesempatan yg sama, dan ketika penghargaan yg diberikan juga sepadan, serta didukung oleh lingkungan yg kondusif dan system yang baik dan memadahi, maka hal tsb akan mampu mendorong / memotivasi setiap orang untuk mencurahkan segala kemampuan / potensi dirinya bagi kemajuan organisasi. Dan ini bisa terjadi jika implementasi TQM (Total Quality Management) dilaksanakan sebagaimana mestinya. Perusahaan yg saya ceritakan dengan inovasi Si Office Boy (OB) -nya ini sudah membuktikannya, maka tak heran kalau salah satu perusahaan percetakan terbesar di Indonesia tsb makin eksis di tengah persaingan yg terus meningkat. Tidak hanya persaingan melawan perusahaan percetakan lainnya, tetapi juga persaingan melawan “Budaya Tanpa Kertas” di dunia maya. Dunia Internet.

Bagaimana dengan implementasi TQM (Total Quality Management) di perusahaan Anda?

No comments:

DAFTAR ISI:

Blogvertise Click Here to Advertise On My Blog Increase Website Traffic

Custom Search