ISO 9001:2008

ISO 9001:2008 pada prinsipnya memberi arahan, atau bahkan aturan, bagaimana mengelola organisasi atau perusahaan agar mampu menghasilkan produk yang sesuai dengan persyaratan atau standard mutu yg telah ditetapkan oleh pelanggan atau oleh perusahaan itu sendiri. Standard mutu perusahaan bisa mengacu pada standard yang berlaku umum atau standard yang hanya berlaku di perusahaan itu sendiri. Sedangkan produk yang dimaksud di sini bisa berupa barang maupun jasa.

Model manajemen atau pengelolaan organisasi dalam ISO 9001 menganut model PDCA-Continual Improvement dan pendekatan proses (Process Approach). Dengan demikian pada pinsipnya ISO 9001:2008 berisi klausul-klausul yang terkait dengan perencanaan (Plan), pelaksanaan (DO), pemeriksaan (Check) dan tindakan perbaikan atau pencegahan serta perbaikan berkesinambungan.

Apabila klausul-klausul dalam ISO 9001:2008 tsb dipatuhi / diimplementasikan dengan baik, maka sebenarnya tidak ada alasan bagi perusahaan untuk tidak bisa memberikan kepuasan kepada pelanggan. Dan, tentu saja peningkatan kinerja, terutama jika perusahaan telah melakukan sertifikasi ISO 9001:2008 karena system manajemen mutu ISO 9001:2008 ini sudah sangat dikenal luas di dunia internasional.

Pertanyaannya adalah: "Bagaimana implementasi ISO 9001:2008 yang baik itu agar bisa efektif dan efisien?" Menurut pendapat saya, setidaknya hal itu dipengaruhi oleh minimal tiga faktor, yakni konsultan ISO 9001:2008, badan sertifikasi, dan klien atau perusahaan itu sendiri.

Bagaimana konsultan ISO 9001 berperan dalam mempengaruhi efektifitas implementasi ISO 9001:2008 ini? Silakan baca di link berikut: 

Badan sertifikasi ISO 9001:2008 mempunyai peran yang sangat strategis dan krusial dalam implementasi ISO 9001. Melalui audit yang dilakukannya, auditor dari Badan Sertifikasi ISO 9001:2008 bisa memberi penilaian, arahan, sekaligus "pemaksaan" agar klien bisa menjalankan ISO 9001 sebagaimana mestinya. Karena begitu pentingnya peran badan sertifikasi dalam turut menentukan efektifitas implementasi ISO 9001:2008, maka pemilihan badan sertifikasi ISO 9001:2008 menjadi sangat penting. Klien atau perusahaan tidak boleh menganggap remeh hal ini, karena jika salah memilih justru bisa menjadi blunder, dan ujung-ujungnya akan merugikan perusahaan.

Pihak yang paling menentukan efektifitas implementasi ISO 9001 tentunya adalah klien itu sendiri, karena memang klienlah yang melaksanakan. Namun demikian, kemampuan klien ini sangat dipengaruhi oleh konsultan ISO 9001 ketika memberikan pemahaman awal hingga implementasi. Jika sejak awal sudah salah arah dan kurang paham, maka selanjutnya akan salah arah. Dan apabila Auditor badan sertifikasi tidak berhasil "meluruskannya", maka seterusnya implementasi ISO 9001:2008 tidak akan memberi manfaat. Dan bahkan mungkin akan menjadi blunder sebagaimana saya sebutkan di atas.

Menurut hasil riset, banyak perusahaan di Eropa dan Amerika yang berhasil meningkatkan kinerjanya setelah mengimplementasikan ISO 9001. Namun tidak sedikut pula yang gagal memperoleh manfaat itu, khususnya perusahaan-perusahaan di Indonesia. Setidaknya hal ini terungkap dari diskusi di milis-milis Quality di Indonesia.

Apakah perusahaan Anda termasuk yang gagal atau yang berhasil memperoleh manfaat dari implementasi ISO 9001 ini? Anda sendiri yang bisa menjawabnya. Dan kalau perusahaan Anda kebetulan belum mengimplementasikan ISO 9001, sebaiknya Anda selektif memilih konsultan ISO 9001 maupun badan sertifikasi. Ketika Anda salah pilih sejak awal, maka perbaikannya akan menjadi lebih sulit dan biayanya akan  bisa menjadi lebih mahal.

Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda.

DAFTAR ISI:

Blogvertise Click Here to Advertise On My Blog Increase Website Traffic

Custom Search