ISO 9001 dan Lelucon Copy-Paste

Pembaca Quality Forum yg budiman, pernahkah Anda mendengar lelucon (Joke) yg berjudul "Don't copy if you can't paste"? Kalau belum, kurang lebih ceritanya begini.

Dalam ceramahnya di depan para peserta training motivasi yg diadakan oleh sebuah perusahaan, Sang Motivator berkata begini:

“Tahun-tahun paling mengesankan dalam hidup saya adalah ketika saya berada dalam pelukan perempuan yg bukan istri saya”.

Kontan gemuruh tawa seluruh peserta training motivasi membahana di gedung pelatihan itu. Maka, Sang Motivator pun berhenti sejenak sambil menunggu suasana menjadi reda. Dan ketika suasana sudah mulai hening, Sang Motivator pun melanjutkan, katanya:

”Ingin tahu siapa perempuan itu? Perempuan itu adalah ibu saya”. Maka tepuk sorak peserta pelatihan pun kembali riuh rendah.

Bos pemilik perusahaan yg ikut dalam training motivasi itu pun punya gagasan untuk membawa kejutan dan humor segar ini ke rumahnya. Maka, ketika Sang Bos tiba di rumah, dan istrinya sedang menyiapkan makan malam dan memasak air untuk suaminya, Sang Bos pun menghampiri istrinya di dapur. Maka, mulailah Sang Bos itu dengan leluconnya, katanya:

” Tahun-tahun paling mengesankan dalam hidup saya adalah ketika saya berada dalam pelukan perempuan yg bukan istri saya”.

Mendengar hal itu Sang Istri pun marah besar, katanya:

”Apa...??!!!”

Celakanya, ketika Sang Istri emosi dan bereaksi spontan seperti itu, Sang Bos tidak bisa melanjutkan leluconnya. Akibatnya, air panas di tangan Sang Istri pun melayang membasahi seluruh tubuh Sang Bos hingga celakalah akibatnya bagi Sang Bos tadi.

Apa kaitannya dengan implementasi ISO 9001?

Perusahaan yg menerapkan
QMS ISO 9001 bisa mengalami akibat fatal seperti Si Boss tadi. Bukannya mendapatkan manfaat dari implementasi ISO 9001 di perusahaan, tetapi justru kinerja menurun dan akhirnya ditinggalkan Customernya. Kenapa? Karena perusahaan hanya bisa meng-copy International Standard QMS ISO 9001, tetapi tidak bisa mem-paste-nya ke dalam kegiatan perusahaan sehari-hari. Indikasinya apa?

Perusahaan seperti itu biasanya bisa membuat pedoman mutu (Quality Manual) kebijakan mutu, (Quality Pilicy) sasaran mutu (Quality Objectives), prosedur mutu (Quality Procedure), dlsb, sebagaimana dipersyaratkan oleh International Standard QMS ISO 9001, tetapi semua itu hanya berhenti pada dokumentasi, dan substansinya juga tidak menyentuh pada kebutuhan organisasi yang riil. Semuanya hanya dipersiapkan untuk kepentingan "memenuhi persyaratan auditor", baik auditor int
ernal maupun auditor eksternal. Sedangkan pihak manajemen menjalankan organisasi dengan model manajemennya sendiri, terlepas dari QMS ISO 9001. Kalau diibaratkan kereta api, maka organisasi menjalankan keretanya melalui rel kereta yg lain, bukan rel kereta yg sudah disediakan oleh QMS ISO 9001.

Kenapa hal sperti itu bisa terjadi?

BERSAMBUNG...

No comments:

DAFTAR ISI:

Blogvertise Click Here to Advertise On My Blog Increase Website Traffic

Custom Search