Pembaca Quality Forum yg budiman, tgl 05 Mei 2009 kemarin saya mendapat e-mail dari pembaca Quality Forum ini yg intinya menanyakan tentang apa yg harus dilakukan oleh perusahaan yg ingin mendapatkan sertifikat ISO 9001? Dalam hal ini perusahaan tsb sedang akan memulai. Jadi, apa yg harus dilakukan?
Untuk memudahkan saya dalam menulis artikel ini dan agar lebih komunikatif, saya akan sebut nama Bapak pengirim e-mail tsb dengan inisial "AA" saja, karena inisial ini lagi sangat ramai dimuat di media masa. Tapi, saya tekankan bahwa artikel ini tidak ada sangkut-pautnya dengan kasus "AA" tsb. Jadi jangan berpikiran yg bukan-2, ya? (he, he..) Baiklah.
Bpk "AA" yg baik, dan pembaca Quality Forum semuanya, untuk memulai implementasi ISO 9001:2008, yg perlu dipersiapkan di antaranya adalah:
- Organisasinya. Sebaiknya ditunjuk personil yg bertanggung-jawab terhadap rencana implementasi ini. Biasanya adalah orang yg terkait dengan mutu produk, MESKIPUN TIDAK HARUS dari departemen ini. Misalnya saja personil bagian Quality Control atau Quality Assurance. Orang ini diberi tugas dan otoritas untuk membentuk semacam Panitia Adhoc yg nantinya bertugas membuat dokumen-dokumen ISO 9001 yg diperlukan, mulai dari Kebijakan Mutu, Tujuan/sasaran mutu, program mutu, Manual/Pedoman mutu, Prosedur, Instruksi Kerja, dsb. Termasuk bertugas melakukan sosialisasi. Siapa yg akan dimasukkan dalam Panitia ini tergantung pada luas implementasi ISO 9001 yg direncanakan, apakah mencakup semua departemen /divisi / SBU atau hanya sebagian?
Untuk segala sesuatunya ini harus ditetapkan Time Frame-nya. Seperti misalnya, kapan target perolehan sertifikat ISO 9001 tsb? Kapan panitia tersebut harus terbentuk? Kapan pelatihan atau training oleh konsultan (jika perlu)? Kapan mulai membuat dokumentasi dan kapan harus selesai? Kapan dilakukan audit sertifikasi? Dst. Dst. Tidak lupa pula tetapkan budgetnya.
- Tunjuk konsultan (jika perlu) untuk memberikan sosialisasi, penjelasan dan arahan mengenai segala sesuatu yg terkait dengan ISO 9001. Bagaimana memilih konsultan yg "representatif" atau yg qualified? Silakan baca artikel saya mengenai hal ini di "ISO 9001 Forum". Silakan KLIK DI SINI atau di Link berikut:
http://iso-9001-forum.blogspot.com/search/label/Tips%20Memilih%20Konsultan%20ISO%209001%20yg%20Bisa%20Diandalkan.
- Tetapkan badan sertifikasi System Manajemen Mutu ISO 9001 yg pas dengan jenis perusahaan Bapak. Biasanya, badan sertifikasi memiliki spesialisasi atau terkenal di bidang usaha tertentu. Perusahaan tekstil tentu beda dengan universitas, misalnya, sehingga badan sertifikasinya sebaiknya dicari yg pas.
- Sebaiknya rencana implementasi ISO 9001 ini langsung mengarah ke ISO 901:2008 agar tidak mubazir karena ISO 9001:2000 sebentar lagi sudah tidak berlaku.
BERSAMBUNG.......
Untuk memudahkan saya dalam menulis artikel ini dan agar lebih komunikatif, saya akan sebut nama Bapak pengirim e-mail tsb dengan inisial "AA" saja, karena inisial ini lagi sangat ramai dimuat di media masa. Tapi, saya tekankan bahwa artikel ini tidak ada sangkut-pautnya dengan kasus "AA" tsb. Jadi jangan berpikiran yg bukan-2, ya? (he, he..) Baiklah.
Bpk "AA" yg baik, dan pembaca Quality Forum semuanya, untuk memulai implementasi ISO 9001:2008, yg perlu dipersiapkan di antaranya adalah:
- Organisasinya. Sebaiknya ditunjuk personil yg bertanggung-jawab terhadap rencana implementasi ini. Biasanya adalah orang yg terkait dengan mutu produk, MESKIPUN TIDAK HARUS dari departemen ini. Misalnya saja personil bagian Quality Control atau Quality Assurance. Orang ini diberi tugas dan otoritas untuk membentuk semacam Panitia Adhoc yg nantinya bertugas membuat dokumen-dokumen ISO 9001 yg diperlukan, mulai dari Kebijakan Mutu, Tujuan/sasaran mutu, program mutu, Manual/Pedoman mutu, Prosedur, Instruksi Kerja, dsb. Termasuk bertugas melakukan sosialisasi. Siapa yg akan dimasukkan dalam Panitia ini tergantung pada luas implementasi ISO 9001 yg direncanakan, apakah mencakup semua departemen /divisi / SBU atau hanya sebagian?
Untuk segala sesuatunya ini harus ditetapkan Time Frame-nya. Seperti misalnya, kapan target perolehan sertifikat ISO 9001 tsb? Kapan panitia tersebut harus terbentuk? Kapan pelatihan atau training oleh konsultan (jika perlu)? Kapan mulai membuat dokumentasi dan kapan harus selesai? Kapan dilakukan audit sertifikasi? Dst. Dst. Tidak lupa pula tetapkan budgetnya.
- Tunjuk konsultan (jika perlu) untuk memberikan sosialisasi, penjelasan dan arahan mengenai segala sesuatu yg terkait dengan ISO 9001. Bagaimana memilih konsultan yg "representatif" atau yg qualified? Silakan baca artikel saya mengenai hal ini di "ISO 9001 Forum". Silakan KLIK DI SINI atau di Link berikut:
http://iso-9001-forum.blogspot.com/search/label/Tips%20Memilih%20Konsultan%20ISO%209001%20yg%20Bisa%20Diandalkan.
- Tetapkan badan sertifikasi System Manajemen Mutu ISO 9001 yg pas dengan jenis perusahaan Bapak. Biasanya, badan sertifikasi memiliki spesialisasi atau terkenal di bidang usaha tertentu. Perusahaan tekstil tentu beda dengan universitas, misalnya, sehingga badan sertifikasinya sebaiknya dicari yg pas.
- Sebaiknya rencana implementasi ISO 9001 ini langsung mengarah ke ISO 901:2008 agar tidak mubazir karena ISO 9001:2000 sebentar lagi sudah tidak berlaku.
BERSAMBUNG.......
No comments:
Post a Comment